Rabu, 14 November 2012

kumpulan puisi sahabat pemuda bajak laut....



TUHAN
Dari Tuhan yang memberikan aku cinta.
Dari Cinta yang memberikan aku Alam.
Dari Alam yang memberikan aku kehidupan
Dari Kehidupan yang memberikan aku Agama.
Dari Agama yang memberikan aku Iman.
Dan dari Iman, Aku mengenal Tuhan.

KASIHAN RAKYAT KU

Kasihan Rakyat ku yang pakiannya berbau busuk bangkai, yang memakan roti dari sisa-sisa tikus penghayat.
Kasihan Rakyat ku yang minun dan mandi dari air keruh beracun. Kecerdasan sebagai pecundang Negara yang Menyembah Lembaran di lembah hitam berduri.

Rumah surga sebagai lambang, sekaligus dari utusan Tuhan yang terbatas.
Para penghayat Laknat menghancurkan Negeri lalu Rakyatku menangis.
Atas fallibillisme sisi buruk, sebagai kelemahan bila ada intervensi lain untuk membunuh.
Sauvinistis tak melekat dalam diri, yang  tampak hanyalah kapiditas sebagai kehormatan pembohong.
Belenggu sebgai alang, menangis berjawat kecandan, kelik-kelik pelan semakin sakit dibelakang mencencang menetak. Mati sebagai batas waktu, mereka berkata.

LARILAH WAHAI PERANI (pewaris negeri ini)

Dimanakah Engkau menyimpan rasa kasihanmu,?
Sungguh engkau tak punya hati.
Harga bukan untuk dipandang sebagai wibawa.
Sungguh engkau lalai

Pergilah sejauh mungkin
Larilah si perani
Jangan lagi engkau melihat

Majulah terus Wahai yang ditindas.
Mereka telah bertekat membawa derita atas mu
Sungguh dirimu kasihan
Diterpa batu karang yang menyiksa batin dan raga
Yang mereka lihat hanyalah kebencian.

PROSA
Ia bagaikan kegelapan membutakan mata-hati-MU

PANTUN
Apa biru di ujung sana
Seorang lelaki bermain api
Api apa dan yang mana
Api nafsu membakar hati
Apa merah disudut jalan
Seorang anak bermuka masam
Sia paitu yang membuat beban
Seorang lelaki berhati seram 

(sahabat pemuda bajak laut)
M.AMIN D.M (ypup)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar